PipomonNews

Thursday, July 15, 2004

Berita2 selama 11 - 16 July 2004

5 Kotak Suara Pontianak Disandera

Pontianak, BPostLima kotak suara berikut berita acara rekapitulasi suara dari empat TPS di Desa Entakai dan Desa Toye Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, masih disandera di Panitia Pemungutan Suara (PPS).

"Penyenderaan (penahanan) itu berkaitan tuntutan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat, agar KPUD dan pemerintah mencairkan uang biaya penyelenggaraan pemilihan presiden (Pilpres)," kata AR Muzammil, Wakil Ketua Panwaslu Kalbar, Sabtu (10/7).
Hingga kemarin, KPPS menuntut tiap TPS dibayar dulu Rp700.000, meliputi komponen bon warung dan biaya transportasi. Menurut Muzammil, KPUD Sanggau masih berkeberatan memenuhi tuntutan mengeluarkan Rp700 ribu per TPS, karena kalau itu terjadi, semua KPPS di Sanggau akan meminta perlakuan sama.

"Permasalahannya, karena ketua dan anggota KPPS selaku warga masyarakat adat, menagih janji pejabat negara. Ya, bupati dan gubernur mengenai tambahan bantuan Rp200 ribu untuk penyelengara pemilu legislatif dan eksekutif untuk penyelenggara di tingkat paling langsung," jelasnya.

Para petugas KPPS mengetahui adanya dana itu dari publikasi media massa, khususnya Surat Keputusan Bupati Sanggau dan pernyataan Gubernur Kalbar serta pembiayaan melalui APBN dan APBD yang dinilai tak transparan.

KPUD Sanggau telah minta kepolisian agar mengambil paksa kotak berikut rekapitulasi suara tersebut, karena sebagai dokumen negara tak boleh disandera siapapun. Penahanan dapat dikategorikan pelanggaran pidana, tetapi Panwaslu Sanggau kini masih mencoba melakukan pendekatan persuasif.
 
AS Inginkan SBY

Jakarta, BPostMulusnya kandidat presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 5 Juli lalu, dinilai tak lepas dari intervensi Amerika Serikat. Washington disebut-sebut menginginkan SBY terpilih sebagai presiden dalam masa transisi demokrasi di Indonesia.

AS sendiri selama ini selalu membantah ikut ‘bermain’ dalam Pemilu Presiden (pilres) di Indonesia. Namun dugaan adanya konspirasi tingkat tinggi yang dilakukan pemerintah Washington, bukan tidak mungkin. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), salah satunya, menemukan adanya enam poin konspirasi yang dilakukan pemerintah AS.
 
Panglima GSA Tewas Tertembak di Pidie
 
Ahmad Gapui alias Ahmad Juned (45) yang menamakan dirinya Panglima Gerakan Separatis Aceh (GSA) wilayah Indrajaya, Kabupaten Pidie, dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan pasukan TNI gabungan, Sabtu (10/7).
 
Jurubicara Koopslihkam TNI Letkol CAJ Asep Sapari, dari Lhokseumawe, Minggu (11/7), menyebutkan pentolan GSA itu tewas sekitar pukul 06.00 WIB dalam baku tembak dengan tim Sattis-22, yonif-412/R dan Yonif-515/UTY di Desa Kampung Gapui, Pidie. Dalam insiden tersebut, pasukan TNI juga berhasil menyita barang bukti milik pemberontak GSA berupa sepucuk pistol FN-46 beserta sembilan butir amunisi FN-46. 
 
Menurut Asep Sapari, pada hari yang sama, pasukan TNI juga menembak mati tiga anggota pemberontak lainnya, yak Razali (35) dalam baku tembak di Desa Ladang Rimba/Pantee Raja, Aceh Selatan dan dua lainnya tanpa identitas.

Kedua anggota GSA itu tewas dalam baku tembak dengan pasukan Yonif-323/R pada saat melakukan patroli di Kampung Gunung Batu Empat/Kluet Tengah beserta menyita sepucuk senjata larang panjang jenis stend standar.
 
Dikatakannya, barang bukti milik anggota GSA lainnya yang berhasil disita pasca baku tembak dikawasan Gung Batu Empat/Kluet Tengah itu berupa satu stel PDLloreng, sebuah topi rimba, sebuah kopel riem serta peralatan masak.

Peristiwa lain yang terjadi dalam operasi pemulihan keamanan yang dilakukan sepanjang itu, pasukan TNI menyita sebanyak 80 butir amunisi AK, sepuluh buitir amunisi pistol, amunisi FN-46, amunisi stend dan sebuah magazen, kata Letkol (CAJ) Asep Sapari.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home